Sunday, December 23, 2007

Siapakah Diantara Kita Yang Tidak Sesat?

Maraknya aliran sesat dan lebih maraknya lagi berbagai kelompok fasis Islam yang "main hakim sendiri" terhadap aliran sesat ditanggapi secara unik oleh Emha Ainun Najib (Cak Nun). Cak Nun hanya mengajukan pertanyaan retoris, "Siapakah diantara kita yang tidak sesat?".
Kalimat retoris Cak Nun mirip dengan kalimat retoris Yesus (Isa Almasih) yang "membela" seorang pelacur dari amuk massa yang ingin membunuhnya karena dianggap berbuat maksiat dan dosa. Yesus berkata, "Siapa di antara kalian yang tidak berdosa?". Tidak ada satupun orang yang berani menjawab.
Kalau kita nonton film "Passion of Christ", Yesus pun dianggap sesat dan murtad oleh para rabbi Yahudi. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun awalnya dianggap sesat oleh kaum Quraisy.
Yang pasti, dalam iklim modern saat ini, seseorang tidak bisa diadili dan dihukum karena mempunyai keyakinan yang berbeda. Bila ada seseorang yang declare bahwa Tuhannya adalah "kucing garong", maka kita tidak bisa menghukumnya. Kita -paling jauh- hanya bisa mengadukannya ke otoritas hukum karena telah "meresahkan masyarakat", dan biarkan otoritas hukum yang memprosesnya. Kalau masyarakat sipil seperti FPI, MUI atau ormas Islam fasis lainnya ingin intervensi jelas tidak bisa menggunakan medium kekerasan. Gunakanlah bahasa dakwah dan dialog kepada kebenaran. Bila si "aliran sesat" tersebut tetap "keukeueh" dengan keyakinannya maka tugas sang pendakwah sudah selesai.
Kini, otoritas hukum justru harus menindak tegas para kelompok Islam fasis seperti FPI atau apapun namanya yang telah berbuat anarkis. Kalau tidak, mungkin bisa terjadi konflik horizontal di negeri ini. Salam.

No comments: