Tuesday, September 02, 2008

Soal KTA, Antara PKS dan Golkar

Anda tahu KTA. Itulah, Kartua Tanda Anggota. Setiap partai tentu ingin punya banyak anggota yang keanggotaannya dibuktikan dengan KTA. Bahkan ada beberapa partai yang punya target mempunyai anggota dengan KTA resmi sebanyak-banyaknya.

Salah satunya adalah Golkar. Di era Orde Baru, ada seorang nenek tetangga saya yang buta huruf suatu ketika minta dibuatkan KTP seumur hidup. Pak Ketua RT pun menyanggupinya. Entah karena ngejar setoran atau apa, pak Ketua RT alih-alih membuatkan KTP bagi si nenek amalah membuatkan KTA Golkar yang tentu saja tidak bisa dipakai untuk ngurus Kartu Keluarga (KK) dan urusan kependudukan administratif lainnya.

Salah duanya adalah PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Suatu sore menjelang Pilkada Jakarta, istri saya didatangi 2 orang kader PKS yg melakukan direct selling (kampanye door to door) ke rumah saya. Setelah basa-basi mengkampanyekan Adang, maka kader PKS tersebut pun meminta fotokopi or no KTP istri saya. Istri saya yang lugu pun memberikannya. Lusa, istri saya pun mendapat KTA PKS lengkap dengan foto mesem Adang di belakangnya. Padahal ketika saya tanya, istri saya tersebut tidak pernah mengisi formulir permohonan untuk menjadi anggota PKS.

Golkar dan PKS ya mirip PKI jadinya kalo gitu. Di masa lampau kader-kader PKI selalu berhalo-halo kepada petani desa yang lugu-lugu, "Ayo-ayo sedulur, siapa yang mau tanah silahken tanda tangan/ cap jempol di formulir ini". Yang ternyata daftar nama penduduk desa yang sudah ttd or cap jempol tersebut ditempelkan ke kop surat PKI dan dikasih judul "Daftar Anggota PKI Ranting X". Daftar tersebut pun jatuh ke CIA pasca G.30.S 1965. Dan akhirnya banyak petani desa yang ditangkap dan dibunuh karena namanya ada dalam daftar tersebut.

Reformasi kok kayak gini ya.....

2 comments:

Afif Amrullah said...

Golkar dan PKS ya mirip PKI jadinya kalo gitu. Di masa lampau kader-kader PKI selalu berhalo-halo kepada petani desa yang lugu-lugu, "Ayo-ayo sedulur, siapa yang mau tanah silahken tanda tangan/ cap jempol di formulir ini". Yang ternyata daftar nama penduduk desa yang sudah ttd or cap jempol tersebut ditempelkan ke kop surat PKI dan dikasih judul "Daftar Anggota PKI Ranting X". Daftar tersebut pun jatuh ke CIA pasca G.30.S 1965. Dan akhirnya banyak petani desa yang ditangkap dan dibunuh karena namanya ada dalam daftar tersebut.

tanpa bermaksud membela PKI,Apa bener kayak gitu kang? ada bukti sejarahnya ga? jangan-jangan (maaf) ini apologi kaum muda NU saja untuk membenarkan pembantaian yang dilakukan oleh BANSEr kala itu?

Jhon Pilger pernah membahas masalah 'pemberontakan' PKI dalam film dokumenternya (maaf saya lupa judulnya) disana dijelaskan siapa otak dari G30S; amerika CS melakukan pertemuan di swiss mencari cara untuk menggulingkan soekarno, kenapa soekarno digulingkan? karena soekarno waktu itu menolak modal asing masuk ke Indonesia serta dia sangat anti Imperialis. nah, diaturlah strategi untuk mendapatkan "upeti terbesar dari asia" -julukan amerika untuk Indonesia-, dipertemuan itu disepakati untuk menjadikan PKI sebagai kampbing hitam diadu dengan NU. singkatnya seperti itu

Ira Mustikawati said...

ya sudah cukup jelas tentang peran AS/CIA dlm G.30.S. Soal Banser yang "membantai" PKI memang seperti itu "zeitgeist"(semangat zaman) warga NU saat itu, kill or to be killed.