Sunday, January 20, 2008

SIKAP AKTIVIS KELUARGA BESAR UI 98 SOAL SOEHARTO

"Menolak Kembalinya ORBA melalui Sakitnya Soeharto"

Pernyataan Sikap Aktivis
Keluarga Besar Universitas
Indonesia 98
(KB-UI 98)


Pemberitaan, eskalasi dan mobilisasi opini yang muncul seputar krisis kesehatan Soeharto telah menjurus ke arah yang membahayakan sendi-sendi demokrasi Indonesia. Kami memandang fakta ini dengan kekhawatiran, oleh karenanya kami menyampaikan
pandangan sebagai berikut:

Pertama, kami menilai bahwa segala upaya itu telah secara sengaja mengarahkan publik untuk menerima, memaafkan secara sukarela dan buta kesalahan-kesalahan Soeharto semasa dia berkuasa. Selain itu, mobilisasi itu juga telah menjungkirbalikan logika dan menyederhanakan persoalan politik Soeharto menjadi semata-mata persoalan dan simpati pribadi dengan melupakan peran utamanya selaku mantan penguasa Orde Baru yang telah memerintah secara otoriter lebih dari tiga dasawarsa.

Kedua, kami menilai bahwa masalah sakitnya Soeharto ini telah dimanfaatkan sedemikian rupa tidak hanya untuk memobilisasi untuk memaafkan Soeharto, lebih dari itu ia juga telah diarahkan untuk mencetak `cek kosong' buat kroni-kroninya yang selama Soeharto berkuasa ikut mengambil manfaat dalam penyalahgunaan kekuasaannya.

Ketiga, yang sangat tidak sehat dari segala proses ini adalah adanya upaya untuk`mencendanakan ' seluruh kehidupan publik. Publik didorong untuk bersikap senada dan seirama sebagaimana mantan para pembantu dan orang sekitar Soeharto.

Dengan dasar pandangan di atas kami menyatakan sikap sebagai berikut:

Pertama, dengan pengalaman 32 tahun Orde Baru memerintah dan fakta sepuluh tahun reformasi ini, kami mengajak setiap orang untuk tidak melupakan dan terus mengingat akibat-akibat kedikatatoran Soeharto dan kroninya terhadap kehancuran kemanusiaan, ketidakadilan dan keterbelakangan rakyat selama masa berkuasanya.

Kedua, dengan mengenang seluruh pengalaman tragedi itu, kami menolak berbagai upaya untuk menyatukan kami dan seluruh rakyat Indonesia dalam satu kesatuan politik dengan Soeharto dan kroni-kroninya. Kami dan sebagian besar rakyat Indonesia tidak pernah merasa berhutang apapun kepada Soeharto dan kroni-kroninya.

Ketiga, pada akhirnya kami mengimbau kepada pemerintahan SBY untuk tetap berpegang pada amanat reformasi, amanat yang menghantarkan dirinya dan seluruh kepolitikan saat ini kepada kursi kekuasaanya sekarang. Kami menuntut pemerintah untuk terus melanjutkan upaya hukum untuk terus mengungkap berbagai penyalahgunaan kekuasaan selama Soeharto dan kroninya berkuasa.

Jakarta, 16 Januari 2008

Pendukung:

Abdul Qodir (FH-UI angkatan 96)
Atnike Nova (FISIP-UI angkatan 94)
Budi Arie Setiadi (FISIP-UI angkatan 90)
Daniel Hutagalung (F.Sastra-UI, angkatan 90)
Ikravany Hilman (FISIP-UI, angkatan 92)
Yostinus Tommy (FISIP-UI angkatan 94)
Bivitri Susanti (FH-UI angkatan 93)
Soekarman Dj. Soemarno (F Sastra UI angkatan 90)
Robertus Robet (FISIP-UI angkatan 91)
Emanuel Rahmat (F. Teknik angkatan 94)
Benediktus Dwi (F . Ekonomi angkatan 94)
Firliana Purwanti (F. Hukum-UI angkatan 96)
Samuel Gultom (FISIP-UI angkatan 93)
Hendrik Boli Tobi (FISIP-UI angkatan 91)
Donny Ardyanto (FISIP-UI angkatan 92)
Sahat K Panggabean (F.Sastra angkatan 95)
Satya Utama (FISIP-UI angkatan 94)
Arsil Usman (FH-UI 96)
Derry Irmantara (FISIP-UI 92)
Agus Mediarta (F.Satra angkatan 94)
Tito Sianipar (FISIP-UI angkatan 97)
FX. Supiarso (FISIP-UI angkatan 93)
Aria Perdana (F. Ekonomi UI angkatan 93)
Taufik Basari (F. Hukum angkatan 95)
Rieke Dyah Pitaloka (F.Sastra angkatan 94)
Nugroho Dewanto (FISIP-UI angkatan 89)
Suma Mihardja (F.Hukum-Ui angkatan 92)
Veronika Iswinahyu (FISIP-UI angkatan 97)
Alfani (F.Sastra angkatan 95)
Umar Idris (F.Sastra angkatan 97)
Iin Purwanti (F.Sastra angkatan 96)
Tony Doludea (F. Sastra angkatan 99)
Sugianto (F.Sastra angkatan 90)

Kontak Person:

Ikravany Hilman (telp 021-93370750)
Abdul Qodir (telp 021-98596212)

No comments: